Seanggun

on Jumat, 29 November 2013
Seanggun warna senja menyapa.
Bersambut musim yang di jalani
semeggah bintang penuh harapan
Mencoba tuk terangi dalam gelapnya malam.

Parasnya sungguh indah sekali
Menggugah rasa tuh ingin slalu bersamanya
senyumnya menggetarkan jiwa ku.
Serasa pindah dalam alunan syair laguku.

Ibd sesi 7 (Manusia dan keadilan)




Ibd Sesi 6 (Manusia dan penderitaan)





Karena Aku dia pergi darimu,.

Hari-hari yang dulu kujalani sangat suram, sekarang menjadi cerah karena kehadiran mu. justin, kakak kelas XII dia adalah pria yang memikat hatiku saat pertama aku menginjakkan kaki di SMA Negeri 1 Rambang Dangku. Senyumnya yang manis membuatku selalu ingin bertemu dengannya, juga gayanya yang simple tapi begitu mempesona.
Saat itu aku lagi kumpul sama sahabatku, yah ade dan atika dua sahabatku dari SMP sampai saat ini, yang selalu siap mendengarkan curahan hatiku. Aku memulai percakapan “heii’ heii, kalian tau gak sama kakak kelas XII namanya justin, pasti tau dong” tanyaku pada mereka, lalu atika menjawab “iya’ iya aku tau”, “cie’ cie syellen, naksir yah sama dia” gumam ade sambil menatap ke arah ku, aku hanya tersenyum malu sama mereka.
Pada suatu ketika aku berusaha mendekatinya, aku ingin mengenalnya lebih dalam, supaya aku lebih tau bagaimana sikapnya. Setelah dekat aku pun tau, ternyata bukan Cuma penampilan atau gayanya, tapi sikapnya juga. Bahkan sikapnya lebih baik dari penampilannya.
Saat itu melalui pesan dari ponsel aku berkomunikasi dengannya. Aku menanyakan apakah dia sudah punya kekasih atau belum, tapi dia tidak menjawab pertanyaan itu, malah pertanyaan itu selalu diganti dengan kata-kata konyol olehnya. Hari berganti hari waktupun terus berlalu, hubungan aku sama dia semakin dekat, perasaanku padanya juga semakin terasa.
Malam itu aku merenung sambil melihat keluar jendela, disanalah aku memikirkan dia yang selalu menari di pikiranku. Karena gak ada kerjaan aku membuka akun facebookku, kulihat ternyata ada 1 pesan, langsung kubuka yang isinya dari Geabri yah dari dia, dia mengakui sesuatu, dia mengatakan kalau dia sebenarnya sudah mempunyai kekasih namanya angel yang sekarang duduk dikelas XI.
Setelah membaca isi pesan tersebut dengan sendirinya air mataku menetes, aku kecewa yang teramat dalam hatiku hancur dan perasaanku begitu sakit karena harapan itu tidak sesuai dengan keinginanku, tapi kenapa disaat seperti itu dia selalu ada dan selalu menemani kesedihanku, aku berusaha menjauh darinya, tapi bukannya jauh malah semakin dekat. Aneh, aku benar-benar tidak mengerti aku juga tidak tau apa yang sebenarnya dia inginkan. Entahlah, aku juga merasa bingung, tapi dengan sikapnya yang seperti itulah membuat aku bisa bertahan dan tak ingin jauh apalagi pergi untuk melupakannya, walaupun aku tau dia sudah mempunyai kekasih. tetap saja, dia juga tidak menginginkan aku menjauh darinya, jadi aku berusaha menjaga kedekatan ini untuk mempertahankan bahagiaku bersama dia.
Beberapa hari kemudian aku mendengar kabar dari seorang temanku kalau dia tidak berhubungan lagi sama angel. Bukannya senang aku malah sedih, aku merasa bersalah sangat bersalah karena aku hubungan mereka hancur, aku merasa mereka berpisah itu karena kedekatanku sama dia. Tapi apa boleh buat, aku tidak bisa membohongi perasaan dan hatiku, perasaan sayangku yang semakin hari aku rasakan semakin sayang. Huh, maaf buat angel bukan maksud hatiku menyakiti atau melukai perasaanmu, tapi aku berhak atas rasa yang kumiliki untuknya, aku juga hanya ingin memperjuangkan cinta dan sayangku.
The End




http://cerpenmu.com/cerpen-cinta-segitiga/karena-aku-dia-pergi-darimu.html

dalil tentang berbisnis

kadang ketika kita berbisnis kita hanya memntingkan bagaimana cara kita mendapatkan untung tidak memikirkan apakah cara yang kita lakukan tersebut di benarkan dalm islam atau tidak,
di sini gue akan memberikan beberapa dalil ayat al-qur'an tentang bisnis.

Al-Baqarah : 282

"Wahai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermuamalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar. Dan janganlah penulis enggan menuliskannya sebagaimana Allah telah mengajarkannya, maka hendaklah dia menulis, dan hendaklah orang yang berutang itu mengimlakan(apa yang akan ditulis itu), dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhan-nya, dan janganlah ia mengurangi sedikit pun dari utangnya. Jika yang berutang itu orang yang lemah akalnya atau lemah (keadaanya) atau dia sendiri tidak mampu mengimlakan, maka hendaklah walinya mengimlakan dengan jujur. Dan persaksikanlah dengan dua orang saksi dari orang-orang lelaki  (di antaramu). Jika tidak ada dua orang lelaki, maka (boleh) seorang lelaki dan dua orang perempuan dari saksi-saksi yang kamu ridhai, supaya jika seorang lupa maka seorang lagi mengingatkannya.  Janganlah saksi-saksi itu enggan (memberi keterangan) apabila mereka dipanggil; dan janganlah kamu jemu menulis utang itu, baik kecil maupun besar sampai batas waktu membayarnya. Yang demikian itu, lebih adil di sisi Allah dan lebih dapat menguatkan persaksian dan lebih dekat kepada tidak (menimbulkan) keraguanmu, (Tulislah muamalahmu itu) kecuali jika muamalah itu perdagangan tunai yang kamu jalankan di antara kamu, maka tidak ada dosa bagi kamu, (jika) kamu tidak menuliskannya. Dan persilahkanlah apabila kamu berjual beli; dan janganlah penulis dan saksi saling sulit-menyulitkan. Jika kamu lakukan (yang demikian), maka sungguhnya hal itu suatu kepasikan pada dirimu. Dan bertakwalah kepada Allah; Allah mengajarmu; dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu".

An-Nisa : 29

"Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang bathil, kecuali gengan jalan perdagangan yang berlaku dengan suka sama suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; Sungguh, Allah Maha Penyayang kepadamu".

At-Taubah : 24

"Katakanlah, "jika Bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari pada Allah dan Rasul-Nya dan (dari) berjihad di Jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya." Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang pasik".

An-Nur : 37

"laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari mengingati Allah, dan (dari) mendirikan sembahyang, dan (dari) membayarkan zakat. Mereka takut kepada suatu hari (yang dihari itu) hati dan penglihatan menjadi goncang".

Fathir : 29

"Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi".

Ash-Shaff : 10

"Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu Aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkan kamu dari azab pedih?".

Al-Jum’ah : 11

"Dan apabila mereka melihat perdagangan atau permainan, mereka segera menuju kepadanya dan mereka tinggallah engkau (Muhammad) sedang berdiri (berkhotbah). Katakanlah , "Apa yang ada di sisi Allah lebih baik daripada permainan dan perdagangan," dan Allah pemberi rezeki yang terbaik".
 
 
 
Mohon maaf jika ada kata yang salah.

adjective



ADJECTIVE
Adjective ( kata sifat) adalah kata yang digunakan untuk member sifat pada kata benda.setiap kata sifat mempunyai kekuatan yang bersifta membatasi, dan kata sifat itu boleh diberikan definisi sebagai berukut:
Kata yang digunakan untuk membatasi pemakaian kata benda.
Ada 6 jenis kata sifat:
1)      Proper adjective ( kata sifat nama diri)
2)      Descriptive adjective( kata sifat descriptif)
3)      Quantitative adjective ( kata sifat kuantitatif)
4)      Numeral adjective( kata sifat numeral)
5)      Demonstrative adjective( kata sifat penunjuk)
6)      Distributive adjective( kata sifat distributive)

        I.            Proper noun ( kata sifat nama diri)
Kata sifat yang melukiskan suatu benda dengan suatu kata benda nama diri(proper noun) tertentu.
Proper adjective membatasi pemakaian kata benda pada orang atau benda serupa itu seperti termasuk dalam lingkungan nama diri ( proper name) tertentu.
Proper adjective harus dimulai dengan huruf besar.
                Contoh:
1)      An Indonesia pilgrim = a pilgrim from Indonesia
= seorang peziarah asal Indonesia
2)      The English language = the language of England
= bahasa inggris

Pembentukan kata sifat  dari kata benda nama diri
a)      Dengan menambahkan –n:

Kata benda                           kata sifat

Indonesia                           Indonesian         =  mengenai Indonesia
Rusia                                  rusian                    =  mengenai rusia
Korea                                Korean                 =  mengenai korea

b)      Dengan menambahkan –an;

Europe                               European            = mengenai eropa
Fiji                                      Fijian                     = mengenai Fiji (pulau Fiji,koloni inggris. Di pasifik selatan)
c)       Dengan menambahkan –ian:

Brazil                                                     Brazilian               = mengenai brazil
Paris                                                      Parisian                                = mengenai paris

d)      Dengan menghilangkan –es atau –y, dan menambahkan –ian:

Italy                                                       Italian                    = mengenai italia, bangsanya atau bahasa
                                                                                                   Mereka.
e)      Dengan menghilangkan –s dan menambahkan –tian:

Mars                                                      marstian              = mengenai planet mars

f)       Dengan menambahkan –i:

Iraq                                                        Iraqi                       = mengenai  irak dan penduduknya
Israel                                                     Israeli                    = mengenai Israel

      II.            Descriptive adjective ( kata sifat descriptive )

Kata sifat yang melukiskan sifat dan keadaan seorang,hewan atau benda.
Descriptive adjective membatasi pemakaian kata benda pada orang atau benda serupa itu seperti yang memiliki sifat atau dalam keadaan yang ditunjukkan oleh kata sifat:

Contoh:
1.       A brave girl                         = seorang gadis yang berani
2.       A beautiful woman         = seorang wanita yang cantik
3.       A new book                        = sebuah buku baru

    III.            Quantitative adjective ( kata sifat kuantitatif)

Kata sifat yang menunjuikkan berapa banyak ( how much) sesuatu benda yang dimaksudkan. Quantitative adjective membatsi pemakaian kata benda pada benda serupa itu seperti kuantitas ( banyaknya) atau tingkatnya yang ditunjukkan oleh kaa sifat.

Contoh:
1.       She ate much bread       = ia makan banyak roti
2.       She ate little bread         = ia makan sedikit roti
Adjective of quantity selalu diiukuti oleh kata benda tunggal.
Kata benda ini harus selalu merupakan kata benda material  atau kata benda abstrak. Misalnya much bread,much better( kata benda material); much pain = a high degree of pain = rasa sakit yang sangat tinggi tingkatannya,sakit yang sangat ( kata benda abstrak).adjective of quantity  ( kata sifat kuantitatif) juga disebut adjective of degree ( kata sifat tingkat )

    IV.            Numeral adjective ( kata sifat numeral)

Kata sifat yang menunjukkan berapa banyak ( how many) benda atau dalam urutan berapa.
Numeral adjective membatasi pemakaian kata benda pada orang atau benda sejenis itu seperti bilangannnya atau dalam urutan serial yang ditunjukkan oleh kata sifat.

Numeral adjective dibagi dalam dua golongan utama;
1.       Definite numerals ( bilangan tertentu)
2.       Indefinite numerals ( bilangan tak tertentu)

V) Demonsrative adjective ( kata sifat penunjuk)
Demonstratives adjective membatasi pemakaian kata benda pada orang atau benda itu yang diharapkan supaya ditunjukkan oleh kata sifat itu.
Kata-kata sifat jenis ini dibagi lagi dalam dua golongan utama :
1)      Definite demonstratives (kata sifat penunjuk tertentu).
2)      Indefinite demonstratives ( kata sifat penunjuk tak tertentu).
Apabila orang atau benda ditunjukkan secara tepat,misalnya this woman,kata sifat itu disebut definite demonstrative.
Apabila orang atau benda ditunjukkan dalam suatu pengertian tertentu,tetapi tidak secara tepat,kata sifat itu disebut indefinite demonstrative.
Definite
Tunggal                                                                jamak                                                    arti
The                                                        the                                                         ini/itu
This                                                        these                                                    ini
The same                                            the same                                             yang sama
The other                                            the other                                             yang lain
Self same                                            self same                                             yang itu-itu saja

Indefinite
Tunggal                                                                jamak                                                    arti
One                                                       any                                                         suatu
Some                                                    some                                                     suatu,beberapa
Another                                               other                                                     yang lain
Any other                                            any other                                            yang lain

Kata sifat the umumnya disebut definite article (kata sandang tertentu),dan one disebut indefinite article ( kata sandang tak teretntu).
Definite demonstratives ( kata sifat penunjuk tertentu)
Cara pemekaian kata sifat penunjuk tertentu:
·         This,these
Sesuatu yang dekat sekali (dapat disentuh atau dijangkau dengan tangan) ditunjukkan oleh kata-kata ini,seperti : this book = buku ini ; these book = buku buku ini
Catatan:
This,these kadang kadang dipakai dalam pengertian kepunyaan yang bertekanan atau bersifat menegaskan,seperti:
These eyes saw the deed.
= my own eyes saw the deed
                = mataku sendiri melihat perbuatan itu.
Definite demonstratives sangat sering dipakai untuk menunjukkan kata benda,yang berposisi sebagai antecedent ( kata atau bagian kalaimat yang mendahului kata pengganti) terhadap kata ganti penghubung tertentu.
Contoh:
1)      This woman whom you now see came here this morning.
= wanita yang kini anda jumpai ini dadtang ke sini tadi pagi.
2)      These men whom you see came here this morning.
= pria-pria yang kini anda jumpai ini dadtang ke sini tadi pagi.

Indefinite demonstrative ( kata sifat penunjuk tak tertentu)
Cara pemakaian kata sifat penunjuk tak tertentu adalah sebagai berikut:


·         One
Kata ini umumnya adalah kata sifat bilangan (numeral adjective).akan tettapi one juga boleh dipakai sebagai kata sifat penunjuk tak tentu (indefinite demonstrative) dalam kalimat-kalimat semacam ini:
1)      She came one day to see me.
= pada suatu hari ia datang menenmui saya.
(one day = on a certain day which I cannot remember = pada suatu hari tertentu yang idak dapat saya ingat)
2)      One mr. smith came to see me.
= si anu( yang dinamakan mr. smith) datang menemui saya.
( one mr. smith = a certain man whom I do not know,but who is called mr. smith = seorang pria tertentu yang tidak saya kenal,tetapi yang dinamakan mr.smith).

VI) Distributiv adjectives ( kata sifat distributive)

Distributive adjective membatasi pemakaian kata benda dengan menunjukkan bahwa orang atau benda yang di tunjukkan oleh kata benda di gunakan satu demi satu , atau dalam bagian- bagian yang terpisah.
                Kata sifat golongan ini ada 4 buah : each, every, either, dan neither.
a)      Each
Each berarti salah satu dari dua benda, atau salah satu dari bilangan apa aja yang melebihi dua.
o   The two students had each a pen.
= dua orang siswa ini masing-masing mempunya sebuah pena.

b)      Every
Every tidak dipakai untuk salah satu dari dua, melainkan untuk bilangan tertentu yang melebihi dua.
Every man ( out of the fifteen present) had a gun.
= setiap orang (dari lima belas orang  yang hadir ) mempunyai sebuah senapan.

c)       Either
ini mempunyai dua arti:
1.       Salah satu dari dua, atau
2.       Setiap dari dua,yaitu keduanya.
                                                                                I.            You can take either side; that is, one side or the other.
= anda boleh mengambil salah satu dari; yaitu, sisi yang satu atau sisi yang lain.
                                                                              II.            The river overflowed on either side; that is, on both side.
= sungai itu meluap pada tiap tiap sisinya; yaitu,pada kedua sisi.
d)      Neither
Ini adalah bentuk negatif dari either, dan berarti yang satu tidak ,yang lain juga tidak ( kedua-duanya tidak).

“You should take neither side” ,that is,neither this side not that, neither the one side not the other. = ” anda seharusnya tidak mengambil salah satu sisi”, yaitu, sisi yang ini tidak,sisi yang itu juga tidak: sisi yang satu tidak, sisi yang lain juga tidak.


Bunda

BUNDA
Cerpen Karya Chairunnisa Athena
Dengar laraku ...
Suara hati ini memanggil namamu ...
Karena separuh aku ...
Dirimu ...

Toktoktok.
Aku menggeliat di atas tempat tidur sambil menguap panjang. “Iya bun, bentar lagi aku juga bangun,” Pagi ini entah untuk yang keberapa kalinya Bunda mengetuk pintu kamarku, bahkan sambil menggedor dan meneriakkan namaku.
Sambil menatap weker di atas meja, aku segera merapikan tempat tidur dan melipat selimut. Beeeh, baru juga jam setengah enam. Aku mengeluh dalam hati.
Aku segera beranjak keluar kamar dan mengambil handuk. “Ada apa sih, Bun? Ini kan baru jam setengah enam. Biasanya aku juga bangun jam setengah tujuh kok,” Bunda tersenyum. Peluh menetes deras dari ubun-ubunnya. Pasti Bunda habis menyiapkan dagangan ke pasar.
“Bunda pusing, kamu siapin sarapan sendiri ya,” Ujarnya sambil meneguk segelas air putih hangat. “Iya deh,” Ujarku cepat sambil melingkarkan handuk ke leherku.
“Nanda,” Bunda mengetuk pintu kamarku. “Belum selesai juga nak? Jangan lama-lama dandannya, kamu belum sarapan kan nak? Nanti telat.” Bunda menyentuh pundakku. “Kayaknya Nanda ngga sarapan deh bun, Nanda belum masak nih, nanti Nanda telat,” Ujarku sambil meringis. “Ya sudah, bunda buatin roti bakar aja ya.”
Aku bersorak dalam hati melihat bunda keluar kamar. Uuh. Masa pagi-pagi aku disuruh masak? Bau bawang ah.
Aku meraih ganggang pintu depan. Bunda lama banget masaknya. Kalau bunda nanti marah aku ngga makan, kan salah bunda. Kenapa masaknya lama bener? Aku kan bisa telat.
Aku meraih sepatu di rak dan menutup pintu depan dengan perlahan. Setengah berlari aku menuju gang depan dan menyetop angkot.
Tak seperti biasanya hari ini angkot sepi. Yang ada hanya aku dan tiga orang cewek SMA yang lagi ketawa-ketiwi nggak jelas. Acuh tak acuh aku mengeluarkan handphone dari dalam tas dan mendengarkan musik dari headset.
Lima belas menit perjalanan dari rumah kulalui sambil berdendang pelan mengikuti suara penyanyi favoritku. Aah, rasa lapar sedikit menggangguku. Tapi, begitu melihat teman-temanku yang berkumpul di dekat gerbang, rasa lapar itu bukan lagi sebuah masalah.

“Nandaaaa,” Sebuah suara memanggilku. Sambil mengikatkan lengan jaket ke pinggangku, aku menoleh. “Hei,” Jawabku sambil tersenyum. Tasya berlari menghampiriku sambil membetulkan letak dasinya.
“Ngelamun aja loe. Makan yuk!” Katanya sambil menepuk pundakku. “Malas banget, entar lagi kan Mr. Punk mau masuk, ogah gue disuruh hormat bendera panas-panas gini.”
“Hush!” Ujar Tasya sambil terkikik mendengarku memangil Pak Nas dengan sebutan Mr. Punk. “Enggak kok, beliau nggak masuk hari ini. Katanya sih anak 9-6 kemarin kosong sama dia, ke Pekan Baru, seminggu ini.”
“Ouuuh,” Bibirku melengkung membentuk huruf O besar. Kurogoh sakuku untuk memeriksa sisa uangku. Kebiasaan. Kalau mau jajan harus periksa kantong dulu, siapa tau lagi sial kan?
Agak gelagapan aku memeriksa saku rokku, saku bajuku kosong-melompong. Sambil menarik saku rok keluar aku mecoba mengingat-ingat kembali. Oiyaa, duit buat hari ini kan udah gue jajanin kemaren. Siaal! Mana dompet gue tinggalin di kasur lagi.

Melihat gelagatku yang bengong sambil memegang saku, Tasya langsung terkikik. ”Cie, ngga bawa duit nih! Entar-entar aja deh makannya,” Tasya langsung membetulkan seragamnya dan mulai melangkah.
“Woii, traktir gue dong! Sekaliii aja! Laper nih, belum makan dari pagiii!” Mendengar teriakanku yang bergema di sepanjang selasar, Tasya langsung ambil langkah seribu. Dasar!!

Pusing.
Ternyata begini rasanya ngga makan seharian. Mana pulang masih lama lagi. Nanda memijit pelan pelipisnya dan mencoba meredamnya dengan memakan permen karet yang sudah lewat expired yang dia temuin di dalam tas.
Hera yang duduk di sebelahnya acuh tak acuh tetap memandang ke arah papan tulis. Nanda tahu benar, Hera punya banyak persediaan cokelat dalam tasnya. Tapi mau bagaimana? Gengsi dong minta-minta sama si pelit yang satu ini. Nanda mencoba menidurkan kepalanya di atas meja sambil mencoret-coret buku di depannya.
Matanya berat. Ia pengen tidur, bentaaar saja. Perutnya sakit dan dia udah ga tahan lagi. Nanda menelan ludahnya mencoba menahan sebentar lagi. Tapi semua sudah keburu gelap dan yang ada di pikiran Nanda hanya deru nafas yang bergema di dalam kepalanya.

“Ndaaa...”
Nanda membuka matanya perlahan. Sosok kecil dan ringkih itu duduk di ujung kasur ruang UKS. Nanda memicingkan kedua matanya. Silau. Sejak kapan bunda sekurus itu?
“Halo sayang,” Bunda memijit kakiku dan tersenyum lemah. “Yuk makan, nih udah bunda bawain bubur ayam Mang Adi, kesukaan kamu.”

Bunda meraih bantal di kepalaku dan menegakkan kepalaku di atasnya. “Nggak ah Bunda, perut Nanda masih perih.” Bunda tersenyum lagi. Tak pernah aku melihat bunda sesabar ini sebelumnya.
“Ayo dong sayang,” Bunda mencoba lagi sambil membuka kotak bubur. Aku diam seribu bahasa, kalau sudah begini biasanya bunda bakal cepet ngalah. Tapi perkiraanku salah, bunda tetap mencoba merayuku sambil sesekali mengusap-usap rambutku.
“Nggak bundaaaaa,” Aku mulai merajuk. Bunda terdiam dan mengambil kotak bubur dari atas meja dan menyodorkannya ke arahku. “KENAPA SIH BUNDA NGGA BISA DIKASIH TAHU!!?” Aku berteriak dan mendorong lengan bunda. Kotak terlempar. Bubur berterbaran. Bunda terdiam dan menatapku kosong. Aku menangis. Pusing yang amat hebat menyerang kepalaku tepat di titik didihnya.

“Ndaaaa...”
Aku membuka mata. “Iya bunda, Nanda ngga mau makan buburnya.”
Bisik-bisik terdengar, cahaya matahari yang masuk dari sela-sela gorden membuatku sulit melihat. “Emmm ini gue Nda,” Itu suara Tasya. Sesaat aku langsung terjaga dan melihat seluruh murid di kelas lagi duduk bersila di lantai atau duduk di sekitar kasurku. “Mana bunda gue Sya? Gue pengen pulang, bilangin dong. Gue pengen minta maaf, gue ga maksud buat ngelemparin bubur tadi.” Tasya tercengang dan menatap teman-temanku.

Bu Anti yang duduk di sudut ujung kanan kasurku menatapku tajam dengan mata dan hidung yang memerah. Sapu tangan yang digenggamnya basah kuyup entah oleh apa.
“Bubur apa Nda?” Tasya mulai terisak. Matanya berkaca-kaca.
“Ya bubur ayamlah Sya. Eh tapi kok kasurnya udah bersih sih? Kan tadi buburnya jatuh di sini,” Aku mengelus-ngelus kasur dan merapatkan selimut ke seluruh badanku. Segan dipadangi dengan berbagai ekspresi oleh teman-temanku.

Tasya terisak lagi dan tiba-tiba Bu Anti menangis. “Oke, sebenernya ada apa sih?” UKS yang sedari tadi bising langsung hening. Seluruh mata tertuju padaku dan tiba-tiba sebuah suara memenuhi telingaku.
“Bundamu mengalami kecelakaan saat hendak menjengukmu ke sini, Nak. Ia tertabrak mobil di depan warung Mang Adi setelah membelikan bubur untukmu. Keadaannya kritis, Nda. Ia gegar otak parah dan kehabisan darah. Maaf Nda, keadaan sudah enggak memihak sama kita,” Di sudut pintu UKS Ayah memandangku dengan tangan bergetar. Jelas sekali sisa-sisa air mata di pipinya. Sebelumnya aku tak pernah melihat ayah menangis. “Maaf Nda, Ayah ngga bisa ngejagain Bunda.”
Tasya memelukku. Bu Anti menangis lagi dan beberapa siswa mulai menenangkannya. Ayah mendekatiku dan mengulurkan tangannya padaku. “Ayaaah...”

Dalam dekapan Ayah seluruh tubuhku menggigil. Lututku bergetar. Oksigen, aku butuh oksigen. Aku butuh udara. Sandiwara ini terlalu berat untukku. Aku tak bisa menjalani peran yang seperti ini.
“...Nanda ingin bilang maaf sama bunda saat ini juga, Yah. Nanda pengen denger bunda bilang sayang sama Nanda, Yah.” Haru yang kudengar. Kepalaku tersentak oleh rasa sakit yang tak tertahankan. Aku hanya ingin tidur lagi. Bangun, dan semua hanya akan menjadi sebuah mimpi buruk.