Etika Menulis di Internet

on Selasa, 29 Oktober 2013

DAFTAR ISI

Cover / Judul ............................................................................................ 1
Daftar Isi ................................................................................................... 2
Pendahuluan .............................................................................................. 3
Abstrak ...................................................................................................... 3
Landasan Teori .......................................................................................... 3
Pembahasan  .............................................................................................. 4
Kesimpulan ................................................................................................ 6
Daftar Pustaka ............................................................................................ 7









Pendahuluan
            Internet merupakan  salah satu media yang sangat trend di masa kini, tidak hanya dari kalangan atas saja yang bisa menggunakan internet bahkan kalangan menengah ke bawah pun sudah bisa menggunakan internet. Tidak perlu susah-susah membawa komputer atau laptop untuk bisa mengakses internet dengan menggunakan Gadget dan Smartphone kita pun bisa mengakses internet kapan pun dan dimana pun. Apalagi dengan adanya Wifi gratis di tempat-tempat tertentu kita sudah bebas mengakses internet.
            Karna sudah bebasnya kita mengakses internet sehingga kadang kala kita menyalahgunakan internet tersebut, seperti  memposting kalimat-kalimat yang melanggar kode etik, tidak berbau pornografi, tidak menyinggung perasaan orang, dan menggunakan kalimat Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Pada saat kita memposting sesuatu di internet bukan hanya dilingkungan kita saja yang bisa melihat tetapi seluruh dunia bisa melihat postingan kita tersebut (Universal). Oleh sebab itu saya membuat tulisan ini bertujuan para pembaca untuk tidak merugikan diri sendiri dan orang lain.

Abstrak
          Tujuan saya membuat artikel ini adalah  saya hanya ingin masyarakat memahami betul etika menulis ketika memposting sesuatu khususnya di sosial media, karna sosial media itu sifatnya universal. Dan internet adalah sarana yang paling banyak di minati di semua kalangan karna lewat internetlah kita bisa mengetahui informasi yang kita butuhkan.

Landasan Teori
Pasal 27
(1) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/ataumembuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan yang melanggar kesusilaan.
(2) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/ataumembuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatanperjudian.
(3) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/ataumembuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatanpenghinaan dan/atau pencemaran nama baik.
(4) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/ataumembuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatanpemerasan dan/atau pengancaman.





Pasal 28
(1) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan berita bohong dan menyesatkan yang mengakibatkan kerugian konsumen dalam Transaksi Elektronik.
(2) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan informasi yang ditujukan untuk
menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan/atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).

Mengenai ketentuan pidananya tertuang pada BAB XI Pasal 45 ayat 1 dan 2

Pasal 45
(1) Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (1),
ayat (2), ayat (3), atau ayat (4) dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).
(2) Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat (1) atau ayat (2) dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).


Pembahasan
            Pada saat ini masyarakat kita sudah paham mengenai etika berkomunikasi tetapi, pada saat di dunia maya kita belum tentu memahami etika berkomukasi tersebut. Jaman sekarang sudah banyak jejaring sosial di internet seperti Facebook, Twitter, Blogger, dan masih banyak lagi.
            Meski bebas mengakses sosial media di internet kadang kala kita melupakan etika. Seharusnya kita menjaga sopan santun, dan kesopanan saat kita berinteraksi. Jangan menyalahgunakan internet untuk berbuat kebohongan, menyebar fitnah, dan merugikan orang lain. Sopan santun harus dijaga supaya kita bisa di percaya, mendapat simpati, dan menjadi acuan masyarakat.
Berikut hal-hal yang harus di perhatikan ketika kita memposting sesuatu di internet :
E  Jangan berkata kasar
Kadang kala kita menggunakan media sosial sebagai penumpahan rasa emosional kita, sehinggak kita tidak bisa mengontrol kata-kata yang kita tulis tersebut.

E  Meminta Izin
Ketika anda ingin membuat tulisan dan anda mengcopy-paste tulisan orang lain ada baiknya anda meminta izin terlebih dahulu, mengingat kalau karya kita sendiri di copy atau di pakai orang lain belum tentu kita suka.

E  Berkatalah yang baik
Misalnya ketika kita baru memulai chatting dengan sesorang ucapakanlah salam atau sapaan yang sebagai mana mestinya.

E  Berguna bagi pembaca
Ketika kita memposting sesuatu bukan hanya diri kita yang membaca tetapi seluruh dunia pun bisa membaca postingan kita tersebut. Usahakan memposting sesuatu yang bisa bermanfaat bagi orang lain dan diri kita sendiri.

E  Tidak mengandung unsur SARA (Suku, Agama, Ras, Adat Istiadat)
Dalam memposting sesuatu di internet jangan membawa-bawa unsur SARA karena jikalau ada orang yang tidak suka bisa jadi orang yang memposting tersebut bisa di tuntut dan di bawa ke pengadilan.

E  Tidak mengandung unsur pornografi
Penulis yang baik tidak memposting sesuatu yang barbau pornografi, sehingga pada saat di baca tidak menggangu.

E  Menggunakan kalimat yang baik/Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
Ketika kita menulis di internet harus menggunakan kalimat yang baik, karena pada saat kita menulis di internet sifatnya universal dan banyak kalangan yang membacanya.

E  Menggunakan bahasa yang baik dan sopan, tidak menggunakan bahasa yang kasar yang bersifat menghina atau mencemarkan nama baik
Bahasa yang baik maupun sopan dapat menghindarkan kita dari suatu fitnah dan di benci orang, apalagi kalau-kalau kita mencemarkan nama baik seseorang, bisa buruk juga nama kita di masyarakat maupun di dunia.

E  Tidak membohongi atau menyesatkan
Sudah banyak penipuan-penipuan yang di lakukan di media sosial, maka dari pada itu jangan mudah terpengaruh sesuatu yang mengeluarkan sedikit tapi hasilnya besar.

E  Tulisan sesuai fakta bukan karena gosip
Kadang kala ketika kita mendengar suatu isu yang belum pasti fakta atau gosipnya kita langsung memposting di internet, bisa jadi orang yang kita maksud dalam postingan kita itu tidak terima bisa-bisa kita terkena tuntutan dari orang yang merasa nama baiknya tercemarkan.

E  Tulisan bukan hasil plagiat atau menampilkan karya tulis orang lain tanpa menuliskan sumbernya
Kalau kita ingin memposting sesuatu, dan sesuatu itu kita mengcopy-paste harus mencantumkan nama yang membuat hasil karya tersebut supaya orang yang membuat postingan tersebut seperti diakui sebagai sumber postingannya.

E  Menggunakan inisial agar tidak mencemarkan nama baik seseorang yang bersangkutan
Gunakkan inisial sebagai subjek supaya nama baiknya tidak tercemarkan.

E  Berbagilah pengetahuan yang berharga
Internet akan berkembang  terus dan semakin mudah di akses. Saling berbagilah untuk meningkatkan kualitas diri. Selain itu kita juga memberikan suatu hal positive bagi pembaca.


Berikut hal-hal yang harus kita perhatikan
E  Melakukan pembobolan secara sengaja ke sistem komputer dari sebuah laptop
Kadang kala kita ingin mengetahui seseatu yang di miliki orang lain, sehingga tidak menutup kemungkinan kita mungkin akan membobol kerja sistem komputer orang yang kita ingin ketahui tersebut.

E  Melakukan penyadapan informasi
Demi ingin mengetahui isi dari komputer/laptop seseorang selain membobol ternyata kita juga bisa menyadap suatu komputer untuk mendapatkan data-data yang ada di dalam komputer tersebut.

E  Memanipulasi, mengubah, menghilangakan informasi.
Ketika kita menggunakan media sosial kita tidak boleh Memanipulasi, Mengubah, Menghilangkan suatu informasi tanpa sepengetahuan orang yang memposting informasi tersebut.

Kesimpulan
            Kita bebas ingin menulis apa saja di internet baik di sosial media atau di situs-situs yang sifatnya bersama, tetapi alangkah baiknya ketika kita kita menulis sesuatu itu harus sopan dan sesuai EYD karna selain mudah di baca pembaca pun mudah memahami suatu tulisan tersebut. Dan kita harus menghormati kepada sesama pengguna internet dan harus saling menghormati dan menghargai walaupun pengguna internet itu dari RAS yang berbeda. Semoga tulisan ini bisa bermanfaat.

DAFTAR PUSTAKA


Organisasi Bisnis


1. Pendahuluan
            Banyak pada masa sekarang manusia membuat sebuah organisasi, di dalam organisasi tersebut banyak pula yang ingin mendapatkan sebuah keuntungan sehingga tak jarang sebuah organisasi menciptakan lapangan kerja atau membuat bisnis. Bisnis dalam arti luas adalah  suatu istilah umum yang menggambarkan suatu aktivitas dan institusi yang memproduksi barang dan jasa dalam kehidupan  sehari-hari.
            Proses bisnis adalah suatu sistem yang harus dimengerti oleh seorang analis untuk memecahkan masalah pada sistem serta meningkatkan efektifitas dan efesiensi dari sistem yang sebelumnya dengan mencari fakta yang komprehensif.

2. Rumusan Masalah
            1. Apa yang di maksud dengan bisnis?
            2. Bagaimana cara membuat perencanaan bisnis yang strategis?
            3. Bagaimana etika kita ketika berbisnis?
           
3. PEMBAHASAN
          3.1 Bisnis
            a.Pengertian Bisnis
            Bisnis dalam arti luas adalah  suatu  istilah  umum yang menggambarkan  suatu aktivitas dan  institusi yang memproduksi barang dan jasa dalam kehidupan sehari-hari. (Amirullah, 2005:2).
Menurut Bukhori Alma (1993:2), bisnis adalah sejumlah  total usaha yang  meliputi pertanian, produksi, konstruksi, distribusi, transportasi, komunikasi, usaha jasa dan  pemerintah, yang bergerak dalam bidang  membuat dan memasarkan barang  dan jasa kepada konsumen.
Menurut Louis E. Boone (2007:5), bisnis (bussines) terdiri dari seluruh aktivitas dan usaha untuk  mencari keuntungan dengan menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan bagi sistem perekonomian, beberapa bisnis memproduksi barang berwujud sedangkan yang lain memberikan jasa. Sedangkan perilaku  merupakan tindakan seseorang  dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, bisnis merupakan tindakan individu  dan sekelompok  orang  yang  menciptakan nilai melalui penciptaan barang  dan jasa untuk  memenuhi kebutuhan masyarakat dan memperoleh keuntungan melalui transaksi.
            b. Jenis - jenis Bisnis
            Menurut Indriyo Gito Sudarmo (1993: 3), ada beberapa macam
jenis bisnis, untuk memudahkan mengetahui pengelompokannya maka
dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1) Ekstraktif, yaitu  bisnis yang  melakukan kegiatan dalam bidang pertambangan atau menggali bahan-bahan tambang yang terkandung di dalam perut bumi.
2) Agraria, yaitu  bisnis yang  menjalankan bisnisnya dalam bidang pertanian.
3) Industri, yaitu bisnis yang bergerak dalam bidang industri.
4) Jasa, yaitu  bisnis yang  bergerak  dalam bidang  jasa yang menghasilkan produk-produk yang tidak berwujud.
            c. Elemen Bisnis
            Elemen bisnis yang utama dan  merupakan sumber daya yang kompetitif bagi sebuah bisnis terdiri dari empat elemen utama yaitu:
1) Modal, yaitu  sejumlah  uang yang  digunakan  dalam menjalankan
kegiatan-kegiatan bisnis.
2) Bahan material, yaitu bahan-bahan yang terdiri dari sumber daya
alam, termasuk  tanah, kayu, mineral, dan minyak. Sumber daya
alam tersebut disebut juga sebagai faktor produksi yang dibutuhkan dalam melaksanakan aktivitas bisnis untuk diolah dan menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat.
3) Sumber daya manusia, yaitu  sumber daya yang  berkualitas yang
diperlukan untuk kemajuan sebuah bisnis.
4) Keterampilan manajemen
5) Suatu  bisnis yang  sukses adalah suatu  bisnis yang  dijalankan
dengan manajemen yang  efektif. Sistem manajemen yang  efektif
adalah sistem yang dijalankan berdasarkan prosedur dan tata kerja
manajemen.
           
            3.2 Perencanaan Bisnis
            Perkembangan bisnis yang pesat telah memaksa hampir semua perusahaan untuk
tidak hanya memikirkan lingkungan internal perusahaan saja, tetapi juga lingkungan
eksternal. Lingkungan eksternal meliputi pesaing, pemasok, sumber daya yang terbatas,
peraturan pemerintah, pelanggan, kondisi sosial dan ekonomi, dan perkembangan
teknologi. Semua faktor tersebut harus terus diantisipasi, dimonitor, diukur dan
dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan eksekutif.
Untuk menangani segala sesuatu yang berhubungan dengan perkembangan dan
laba perusahaan secara efektif, eksekutif harus harus bertanggung-jawab terhadap proses-
proses manajemen yang dapat mempertahankan dan meningkatkan posisi perusahaan
yang dipimpinnya dalam mengantisipasi perubahan lingkungan dan kebutuhan yang
seringkali tidak dapat diprediksikan.
 Proses-proses manajemen yang berskala besar seperti ini menjadi makin penting,
terutama setelah di sekitar tahun 1970-an, konsep-konsep seperti “perencanaan jangka
panjang,” “perencanaan, penyusunan program, penyusunan anggaran,” dan “kebijakan
bisnis” menjamur dan bercampur baur. Semua pendekatan ini dikenal sebagai manajemen
strategis atau perencanaan strategis.
Pearce dan Robinson (1994, pp 3) mendefinisikan perencanaan strategis sebagai
kumpulan keputusan dan tindakan yang menghasilkan formulasi dan implementasi dari
rencana yang dirancang untuk mencapai tujuan suatu perusahaan. Strategi merupakan
suatu “rencana permainan” (game plan) dari suatu perusahaan yang menyediakan suatu
kerangka kerja bagi keputusan manajemen. Strategi mencerminkan pengertian suatu
perusahaan atas bagaimana, kapan, dan di mana perusahaan tersebut berkompetisi;
terhadap siapa perusahaan tersebut berkompetisi; dan untuk tujuan apa perusahaan
tersebut berkompetisi.
Finkelstein (1989, pp 158) membagi perencanaan strategis menjadi dua bentuk
utama, yaitu:
1.Perencanaan strategis perusahaan
2.Perencanaan strategis sistem
            Perencanaan strategis perusahaan, atau dapat disebut sebagai perencanaan
perusahaan, dilaksanakan pada tingkat tertinggi dari perusahaan; sedangkan perencanaan
strategis sistem, atau dapat disebut sebagai perencanaan sistem, dilakukan di departemen
Pemrosesan Data. Untuk menggabungkan perencanaan sistem dan perencanaan
perusahaan, beberapa perusahaan meletakkan fungsi perencanaan sistem tersebut sebagai
bagian dari perencanaan perusahaan yang tidak terpisahkan.
Gambar 2.1 Perencanaan Strategis versus Pengembangan Sistem Informasi






            3.3 Etika Berbisnis
            a.Pengertian Etika Bisnis
Etika berasal dari kata Yunani yaitu ethos yang berarti tempa tinggal, padang  rumput, kandang, kebiasaan, adat, watak, perasaan, sikap, cara berpikir. Bentuk jamaknya adalah ta etha, yang berarti adatistiadat. Dalam hal ini, kata etika sama pengertiannya dengan moral. Menurut Suhardana (2006)  dalam Sukirno Agus dan I Cekik Ardana (2009: 127-128) istilah lain dari etika adalah susila, su artinya baik, sila artinya kebiasaan. Jadi susila berarti kebiasaan atau tingkah laku perbuatan manusia yang baik. Menurut Lawrence, Weber, dan Post (2005) dalam Sukirno Agus dan I Cekik Ardana (2009: 127-128) etika adalah suatu konsepsi tentang perilaku benar dan salah. Etika menjelaskan kepada kita apakah perilaku  kita bermoral atau  tidak berkaitan  denga hubungan kemanusiaan yang fundamental, bagaimana kita berpikir dan bertinda kepada orang  lain dan  bagaimana kita inginkan  meraka berpikir dan bertindak terhadap kita. Menurut David  P. Baron (2005) dalam Sukirno Agus dan  I Cekik Ardana (2009: 127-128) etika adalah suatu pendekatan sistematis atas penilaian moral yang didasarkan atas penalaran, analisis, sintetis dan reflektif. Menurut Muslich (2004: 9) etika bisnis dapat diartikan sebagai pengetahuan tentang tata cara ideal pengaturan dan pengelolaan bisnis yang  memperhatikan  norma dan moralitas yang  berlak secara universal dan secara ekonomi/sosial, dan pengetrapan norm dan moralitas ini menunjang maksud dan tujuan kegiatan bisnis. Etika bisnis terkait dengan masalah penilaian terhadap kegiatan dan perilaku  bisnis yang  mengacu  pada kebenaran atau  kejujuran berusaha (Murti Sumarni, 1995:21). Chandra R (1998:20)  menambahkan bahwa perubahan-perubahan besar dalam orakti pengelolaan bisnis dewasa ini menyebabkan  perhatian  terhadap  etika bisnis semakin penting. Oleh karena itu, etika bisnis merupakan pengetahuan pedagang tentang tata cara pengaturan dan pengelolaan bisnis yang memperhatikan norma dan moralitas melalui penciptaan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan memperoleh keuntungan melalui transaksi.
b. Prinsip-prinsip Etika Bisnis
Etika bisnis memiliki prinsip-prinsip yang bertujuan memberikan acuan cara yang  harus ditempuh oleh perusahaan untuk  mencapai tujuannya.
Muslich (2004:  18-20) menyatakan bahwa prinsip-prinsip  etika bisnis meliputi:

1) Prinsip ekonomi
Perusahaan secara bebas memiliki wewenang  sesuai dengan bidang  yang  dilakukan dan pelaksanaannya dengan visi dan misi yang  dimilikinya dalam menetapkan kebijakan  perusahaan harus diarahkan pada upaya pengembangan visi dan misi perusahaan yang berorientasi pada kemakmuran, kesejahteraan para pekerja, komunitas yang dihadapinya.
2) Prinsip kejujuran
Kejujuran menjadi nilai yang palin mendasar dalam mendukung  keberhasilan kinerja perusahaan. Dalam hubungannya dengan lingkungan bisnis, kejujuran diorientasikan kepada seluruh pihak  yang  terkait dengan  aktivitas bisnis. Dengan  kejujuran  yang dimiliki oleh suatu perusahaan maka masyarakat yang ada di sekitar lingkungan perusahaan akan menaruh kepercayaan yang tinggi bagi perusahaan tersebut.
 3) Prinsip niat baik dan tidak berniat jahat
Prinsip ini terkait erat dengan kejujuran. Tindakan jahat tentu tidak membantu perusahaa dalam membangun kepercayaan masyarakat, justru  kejahatan dalam berbisnis akan menghancurkan perusahaan itu  sendiri.  Niatan dari suatu  tujuan terlihat cukup transparan misi, visi dan tujuan yang  ingin  dicapai dari suatu perusahaan.
4)Prinsip adil
Prinsip  ini menganjurkan perusahaan untuk  bersikap  dan berperilaku  adil kepada pihak-pihak  bisnis yang  terkait dengan sistem bisnis tersebut.
5)Prinsip hormat pada diri sendiri
Prinsip  hormat pada diri sendiri adalah  cermin  penghargaan yang positif pada diri sendiri. Hal ini dimulai dengan penghargaan terhadap orang lain. Menjaga nama baik merupakan pengakuan atas keberadaan perusahaan tersebut.
Prinsip etika bisnis menurut Sonny Keraf (1998) dalam Sukirno Agus dan  I Cekik  Ardana (2009:  127-128) mengatakan bahwa setidaknya ada lima prinsip yang dijadikan titik tolak pedoman perilaku dalam menjalankan praktik bisnis, yaitu:


1) Prinsip Otonomi
Prinsip  otonomi menunjukkan  sikap kemandirian, kebebasan, dan tanggungjawab.Orang  yang  mandiri berarti orang  yang  dapat mengambil suatu keputusan dan melaksanakan tindakan berdasarkan kemampuan sendiri sesuai dengan apa yang diyakininya, bebas dari tekanan, hasutan, dan ketergantungan kepada pihak lain.
2) Prinsip Kejujuran
Prinsip  kejujuran menanamkan sikap  bahwa apa yang  dipikirkan adalah apa yang  dikatakan, dan apa yang  dikatakan adalah yang dikerjakan. Prinsip ini juga menyiratkan kepatuhan dalam melaksanakan berbagai komitmen, kontrak, dan perjanjian yang telah disepakati.
3) Prinsip Keadilan
Prinsip  keadilan menanamkan sikap  untuk  memperlakukan semua pihak  secara adil, yaitu  suatu  sikap yang  tidak membeda-bedakan dari berbagai aspek baik dari aspek ekonomi, hukum, maupun aspek  lainnya.
4) Prinsip saling Menguntungkan
Prinsip saling menguntungkan menanamkan kesadaran bahwa dalam berbisnis perlu ditanamkan prinsip  win-win solution, artinya dalam setiap keputusan dan tindakan bisnis harus diusahakan agar semua pihak merasa diuntungkan.
5) Prinsip Integritas Moral
Prinsip integritas moral adalah prinsip untuk tidak merugikan orang lain  dalam segala keputusan dan tindakan bisnis yang  diambil. Prinsip  ini dilandasi oleh kesadaran bahwa setiap  orang  harus dihormati harkat dan martabatnya.
Prinsip-prinsip etika bisnis di atas tidak hanya digunakan pada sebuah perusahaan atau organisasi perdagangan, akan tetapi dapat pula digunakan pada usaha yang  dikelola pedagang kaki lima, hal ini dikarenakan  setiap bisnis yang dijalankan oleh  pedagang  kaki lima harus didasarkan  pada prinsip-prinsip  tersebut agar tidak melanggar hak-hak konsumen.

c. Hal-hal yang Harus Diperhatikan dalam Etika Bisnis
Dalam etika bisnis ada beberapa hal yang  perlu  diperhatikan, yaitu:
1) Etika bisnis produksi
Produksi merupakan kegiatan untuk meningkatkan nilai guna suatu  barang  atau  jasa. Dalam etika menentukan produk  dalam rangka mempertemukan apa dan bagaimana keinginan  dan kebutuhan konsumen, berkaitan erat dengan  hal-hal sebagai berikut:
a) produk yang berguna dan dibutuhkan
b) produk yang berpotensi menghasilkan keuntungan
c) nilai tambah yang tinggi
d) jumlah yang dibutuhkan dan mendapatkan keuntungan
e) dapat memuaskan konsumen secara positif (Muslich, 2004:97).
 2)Etika bisnis promosi dan pemasaran
Kegiatan promosi dan pemasaran merupakan ujung  tombak dari kegiatan bisnis yang  dijadikan pendukung  utama dalam menggembangkan bisnis. Menurut William J. Stanton dalam (Basu Swasta dan Sukotjo, 1995; 179) pemasaran adalah suatu  sistem keseluruhan dari kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik pembeli yang ada maupun pembeli yang potensial. Menurut Muslich (2004: 93-94) hal yang  penting  dalam promosi menurut etikanya adalah kebenaran  dan kejujuran obyektivitas pesan faktual yang disampaikan dengan tujuan untuk membangun kepercayaan dan loyalitas masyarakat terhadap perusahaan.
3) Etika bisnis distribusi
Prinsip  distribusi produk  dimaksudkan untuk  mencapai ketepatan dan kecepatan waktu  datangnya barang  ketangan konsumen, keamanan yang terjaga dari kerusakan, sarana kompetisi dalam ketepatan memenuhi kebutuhan masyarakat.


Etika bisnis dalam kegiatan distribusi yaitu  kecepatan dan ketepatan produk  ditangan konsumen dengan mudah pada saat dibutuhkan. Jika bisnis melakukan penimbunan atas produk maka akibatnya tidak  terdapat ketersediaan produk  yang cukup  dimasyakat dan dapat menyebabkan kelangkaan. Penimbunan barang dengan  tujuan mendapatkan  keuntungan yang maksimal hal ini tidak sesuai dengan etika bisnis.
4) Etika bisnis dalam kompetisi
Sebuah kegiatan bisnis tidak bisa terlepas dari kompitisi antar pelaku bisnis.
Menurut Muslich (2004:108)  prinsip etika yang  dapat dikembangkan  dalam kompetisi
Berdasarkan landasan-landasan antara lain:
a) memberikan yang  terbaik  untuk  konsumen, dapat berupa memberikan kualitas produk  yang  terbaik, memberikan harga yang kompetitif dan memberikan pelayanan yang terbaik untuk konsumen.
b) tidak berlaku curang
c) kerja sama positif
Prinsip-prinsip etika bisnis yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:  prinsip  ekonomi dapat diukur melalui empat hal yang meliputi: keuntungan maksimal, pendapatan meningkat, barang dagangan yang dijual memiliki nilai lebih, dan harga yang ditawarkan cukup kompetitif Prinsip kejujuran dapat diukur melalui empat hal yang meliputi: penawaran barang dan jasa, hubungan kerjasama dengan mitra dagang, jujur pada semua mitra dagang, dan informasi yang  diberikan sesuai dengan realita.
Prinsip niat baik dan tidak berniat jahat dapat diukur melalui tiga hal yang  meliputi:  memberikan yang terbaik kepada konsumen, tidak berlaku curang, dan kerjasama positif antar mitra dagang. Prinsip  keadilan  dapat diukur melalui dua hal  yang meliputi: memberikan pelayanan yang  adil dan harga barang  dagangan sesuai dengan kualitasnya.
Prinsip hormat pada diri sendiri dapat diukur melalui dua hal yang meliputi:  barang  dagangan yang  ditawarkan terjamin  kualitasnya dan memperhatikan aspek kesehatan.


d. Pentingnya Etika Bisnis
Bisnis dipahami sebagai suatu  proses keseluruhan dari produksi yang dirumuskan sebagai usaha memaksimalkan keuntungan perusahaan dan meminimumkan biaya produksi. Oleh karena itu, bisnis seringkali menetapkan pilihan strategis berdasarkan nilai dimana pilihan tersebut didasarkan atas keuntungan dan  kelangsungan hidup perusahaan.
Menurut Muhammad (2004: 60-61), pentingnya etika bisnis dalam kelangsungan perusahaan adalah sebagai berikut:
1) Tugas utama etika bisnis dipusatkan pada upaya mencari cara untuk  menyelaraskan kepentingan strategis sustu  bisnis dengan tuntunan moralitas.
 2) Etika bisnis bertugas melakukan perubahan kesadaran masyarakat tentang bisnis dengan memberikan suatu pemahaman yaitu bisnis tidak dapat dipisahkan dari etika.

4. Kesimpulan
Ketika kita ingin melaksanaka bisnis kita harus benar-benar mengerti apa itu bisnis selanjutnya kita harus mengerti bagaimana perencanaan kita untuk berbisnis. Kita juga harus mengerti betul apa itu etika berbisnis, karena jikalau kita tidak mempunyai etika ketika berbisnis maka client atau partner kita yang kita ajak berbisnis akan kecewa dengan kita karena kita tidak mempunyai etika kitika berbisnis.
Daftar Pustaka

Manajemen Sumber Daya Manusia

ABSTRAK
            Sumber daya manusia sangat menentukan keberhasilan pelaksanaan kegiatan
perusahaan. Untuk itu dalam mencapai tujuan perusahaan dibutuhkan kompetensi
sumber daya manusia yang memadai dalam mendorong kinerja pegawai. Pegawai
sebagai sumber daya terpenting yang dibutuhkan perusahaan diharapkan merupakan
orang-orang yang mampu memberikan tenaga, bakat, kemampuan, kreatifitas, dan
usaha mereka untuk kemajuan perusahaan.  PT. Coca-cola 
           
            Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Manajemen Sumber Daya Manusia yang berkaitan dengan kompetensi dan kinerja pegawai. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dan sifat penelitian ini adalah penelitian penjelasan. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 55 orang. Metode pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, penyebaran daftar pertanyaan dan studi dokumentasi. Variabel diukur dengan skala Likert. Model analisis data yang digunakan untuk menjawab hipotesis adalah regresi berganda.  
Hasil penelitian pada hipotesis menunjukkan bahwa secara serempak  kompetensi yang terdiri dari; orientasi pelayanan pelanggan, dorongan berprestasi, integritas, komitmen organisasi, dan inisiatif berpengaruh sangat signifikan terhadap kinerja membuat minuman ringan pada PT.Coca-Cola. Secara parsial yang berpengaruh paling dominan adalah  inisiatif. Artinya,  variabel  inisiatif lebih berperan dalam menentukan kinerja  membuat minuman ringan pada PT. Coca-Cola dibandingkan dengan variabel  orientasi pelayanan pelanggan, dorongan berprestasi, integritas, dan komitmen organisasi. 

Kata Kunci: Kompetensi, Kinerja. 







PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Sukses atau tidaknya suatu perusahaan tergantung pada struktur formal dan informal serta pengawasan harus sesuai dengan strategi perusahaan. Contoh: strategi transnasional membebankan alat-alat yang sangat berbeda untuk staffing, perkembangan manajemen dan praktek kompensasi dibandingkan dengan strategi yang dilakukan oleh perusahaan multidomestik. Perusahaan mengejar kebutuhan strategi transnasional untuk membangun kerjasama budaya yang kuat dan jaringan manajemen informal untuk mentransmisikan informasi dengan organisasi. Selanjutnya seleksi pegawai, perkembangan manajemen, penilaian penampilan, dan kebijaksanaan upah fungsi MSDM bisa membantu mengembangkan hal ini.

Sumber daya manusia (SDM) Merupakan salah satu faktor kunci dalam reformasi ekonomi, yakni untuk menciptakan SDM yang berkualitas dan memiliki ketrampilan dan berdaya saing tinggi dalam persaingan global yang sangat kompetitif. Kondisi ekonomi di abad 21, ditandai dengan globalisasi ekonomi, merupakan suatu proses kegiatan perekonomian dan perdagangan ketika Negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan yang terintegrasi dan tanpa batas teritorial Negara.

beberapa efek dari era globalisasi yang dihadapi oleh suatu Negara:

1.      Produksi

Perusahaan berproduksi di berbagai Negara dengan sasaran agar biaya produksi menjadi lebih rendah. Hal ini dikarenakan upah buruh yang rendah, tarif bea masuk yang murah, infrastruktur yang memadai serta iklim usaha dan politik yang kondusif. Dalam hal ini dunia menjadi lokasi manufaktur global.






2.      Tenaga Kerja

Perusahaan global akan mampu memanfaatkan tenaga kerja dari seluruh dunia sesuai kelasnya, seperti penggunaan staf professional diambil dari expatriat yang berpengalaman internasional atau buruh diperoleh dari Negara berkembang. Dengan adanya globalisasi pergerakan tenaga kerja akan semakin mudah dan bebas.

3.      Informasi

Masyarakat suatu Negara dengan mudah dan cepat akan mendapatkan informasi dari Negara-negara di dunia karena kemajuan teknologi, melalui televise, internet, media cetak dan lain-lain. Dengan jaringan informasi Coca-Cola yang luas dan maju telah membantu berkembangnya pasar minuman bersoda ke berbagai belahan dunia untuk barang yang sama dengan Coca-Cola.

4.      Perdagangan

Dalam bentuk tarif penurunan penyeragaman tarif serta penghapusan berbagai hambatan nontarif. Dengan demikian kegiatan perdagangan dan persaingan semakin ketat dan fair.

Perusahaan Coca-Cola merupakan salah satu perusahaan multinasional yang sukses. Dengan cabang-cabang mendekati 200 negara dan lebih kurang 80 % lebih pendapatannya datang dari bisnis di luar Amerika, Coca-Cola diterima sebagai perusahaan global. Bagaimanapun Coca-Cola, cenderung menggambarkan dirinya sebagai perusahaan “multi-lokal” seperti yang terjadi pada kantor pusat di Atlanta tetapi kantor pusatnya dapat berada dimana-mana yang menghadirkan image Coca-Cola dengan “wajah lokal” disetiap Negara tempat mereka berbisnis. Philosophi Coca-Cola adalah “berpikir global dan bertindak lokal” yang menggambarkan mentalitas manajemen Coca-Cola. Strategi bisnis utama Coca-Cola adalah kebebasan meniru operasional yang cocok sesuai dengan tingkah laku dari pasar sasaran. Pada saat yang sama, perusahaan mencoba membangun pola pikir yang sama tentang pembagian karyawan.



LANDASAN TEORI

 2.1 Kebijakan Staff
Kebijakan staff  berkaitan dengan seleksi karyawan. Pada level pertama melibatkan seleksi individu yang punya keterampilan yang diperlukan untuk melakukan suatu pekerjaan. Pada level lain kebijakan staff  bisa merupakan alat untuk mengembangkan dan mempromosikan budaya perusahaan.

2.1.1  Tipe-tipe Kebijakan Staff
v     Pendekatan Etnosentris
Kebijakan staff  Etnosentris adalah salah satu kunci manajemen yang di isi oleh pihak-pihak dari Negara asal. Contoh banyak perusahaan Jepang dan Korea Selatan seperti Toyota, Samsung posisi kunci operasional perusahaan internasional masih cenderung dipegang oleh orang-orang dari tuan rumah.

v     Pendekatan Polisentris
Kebijakan staff Polisentris adalah kebijaksanaan dari Negara penyelenggara untuk mengelola cabang. Negara asal memegang posisi kunci dari kepemimpinan perusahaan. Pendekatan polisentris merupakan respon dari kekurangan pendekatan etnosentris.
v    Pendekatan Geosentris
Kebijakan staff Geosentris menempatkan orang pada pekerjaan yang tepat di organisasi, tanpa melihat kebangsaaan. Contoh perusahaan Molex merupakan contoh tepat dalam menempatkan orang dalam posisi yang tepat.

2.2 Ekpatriat
Pekerja asing adalah masyarakat dari suatu Negara yang bekerja pada beberapa Negara.
Tingkat kegagalan orang yang meninggalkan Negara asal
   Tingkat kegagalan orang asing ini mewakili kesalahan kebijakan perekrutan karyawan untuk mengidentifikasi individu yang tidak siap keluar negeri. Biaya untuk kesalahan pekerja asing ini tinggi.
Contoh para manajer multinasional yang mengindikasikan alasan kesalahan pekerja asing  yang bersifat penting:
1.            Ketidak mampuan untuk melakukan penyesuaian
2.            Ketidak mampuan manajer untuk melakukan penyesuaian
3.            Masalah-masalah lain dalam keluarga
4.            Kepribadian manajer atau kematangan perasaan
5.            Ketidakmampuan untuk mengatasi tanggung jawab luar negeri yang lebih besar

2.3 Kompensasi
Dua isu yang timbul pada setiap diskusi adalah kompensasi dalam bisnis internasional. Pertama bagaimana kompensasi seharusnya mencerminkan perbedaan nasional dalam praktek ekonomi dan kompensasi, isu lain adalah bagaimana pekerja asing dibayar.

         Pendekatan yang paling umum untuk bayaran atau upah bagi orang yang meninggalkan negara asal atau bekerja dinegara orang adalah penetapan secara pendekatan ini menyamakan daya beli antar negara maka dapat menikmati total hidup yang sama dipenetapan luar negara sama seperti di negara mereka sendiri. Sebagai tambahan pendekatan ini menyediakan insentif keuangan antara penempatan tugas yang berbeda. Komponen yang timbul bagi kompensasi pekerja asing adalah gaji pokok, pelayanan pekerja asing, pinjaman dari berbagai jenis, perbedaan pajak dan keuntungan. Gaji pekerja asing bisa tiga kali lipat lebih besar dari pekerja lokal. Karena mahalnya biaya pekerja asing ini, banyak perusahaan mengurangi pemakaian mereka dalam beberapa tahun terakhir. Bagaimanapun, kemampuan perusahaan untuk mengurangi penggunaan pekerja asing sangat terbatas, biasanya tergantung dari kebijakan staff etnosentris atau geosentris.



a.     Gaji Dasar
            Secara normal gaji dasar disuatu Negara akan sama dengan gaji yang ada di Negara asing. Gaji normal dibayar dalam mata uang asing atau didalam mata uang lokal.

b.     Jasa Premi Asing
            Jasa premi asing adalah tunjangan khusus bagi orang yang meninggalkan Negara asal atau bekerja di Negara asing. Hal ini ditawarkan sebagai suatu insentif bagi penempatan asing. Kompensasi bagi orang yang meninggalkan Negara asal untuk menikmati hidup di Negara asing yang jauh dari keluarga dan teman-teman, dan berhubungan dengan suatu bahasa serta kultur yang baru dan menyesuaikan kebiasaan pekerjaan dan praktek baru.

c.     Pinjaman
            Empat jenis pinjaman sering tercakup dalam sebuah kompensasi bagi orang yang meninggalkan kewarganegaraan:
1.      Suatu pinjaman dibayar ketika orang yang meninggalkan kewarganegaraan ditempatkan pada suatu penempatan yang sulit biasanya diartikan sebagai dasar kenyamanan seperti pelayanan kesehatan, sekolah dan toko eceran yang jelas sekali tidak mencukupi standar bagi orang yang meninggalkanya.
2.      Pinjaman Untuk Perumahan
3.      Pinjaman Untuk Biaya Hidup
4.      Pinjaman Untuk Pendidikan

d.     Perpajakan
        Jika suatu Negara penyelenggara mempunyai suatu perjanjian timbal balik dengan orang yang meninggalkan Negara asal di Negara tuan rumah. Orang yang meninggalkan Negara asal mempunyai kewajiban untuk membayar pajak dan untuk tempat tinggal kedua pemerintah di Negara tuan rumah. Bila suatu perjanjian pajak timbal balik tidaklah berlaku, maka perusahaan yang khusus membayar pajak pendapatan di Negara tuan rumah. Sebagai tambahan perusahaan dipastikan secara normal menyusun perbedaan pajak pendapatan. Jika pajak pendapatan lebih tinggi menurut Negara tuan rumah terhadap upah bersih orang meninggalkan kewarganegaraan.

e.     Manfaat
        Kebanyakan perusahaan memastikan bahwa mereka yang meninggalkan Negara asalnya menerima kesehatan yang sama dan manfaat perusahaan  menjadi sangat mahal untuk perusahaan kebanyakan manfaat pajak yang dapat dikurangi untuk perusahaan dinegara tuan rumah.

 Manajemen sumber daya manusia, disingkat MSDM, adalah suatu ilmu atau cara bagaimana mengatur hubungan dan peranan sumber daya (tenaga kerja) yang dimiliki oleh individu secara efisien dan efektif serta dapat digunakan secara maksimal sehingga tercapai tujuan (goal) bersama perusahaan, karyawan dan masyarakat menjadi maksimal.[1] 

Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia menurut Hasibuan (2003: 10), adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat. Manajemen Sumber Daya Manusia adalah bidang manajemen yang khusus mempelajari hubungan dan peranan manajemen manusia dalam organisasi perusahaan.
 
Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) menurut Mary Parker Follett Manajemen Sumber Daya Manusia adalah suatu seni untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi melalui pengaturan orang-orang lain untuk melaksanakan berbagai pekerjaan yang diperlukan, atau dengan kata lain tidak melakukan pekerjaanpekerjaan itu sendiri.

Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) menurut M.Manullang (2004:198), adalah sebagai berikut : “Manajemen Sumber Daya Manusia adalah seni dan ilmu pengadaan, pengembangan dan pemanfaatan SDM sehingga tujuan perusahaan dapat direalisasikan secara daya guna dan kegairahan kerja dari semua kerja”.



















PERMASALAHAN KASUS

            Perusahaan Coca-Cola merupakan salah satu perusahaan multinasional yang sukses. Dengan cabang- cabang mendekati 200 negara dan lebih kurang 80 % lebih pendapatannya datang dari bisnis di luar Amerika, Coca Cola diterima sebagai perusahaan global. Bagaimanapun Coca cola, cenderung menggambarkan dirinya sebagai perusahaan “multi-lokal” seperti yang terjadi pada kantor pusat di Atlanta tetapi kantor pusatnya dapat berada dimana-mana yang menghadirkan image Coca cola dengan “wajah local” disetiap Negara tempat mereka berbisnis. Philosophy Coca cola adalah “berpikir global dan bertindak lokal” yang menggambarkan mentalitas manajemen coca cola. Strategi bisnis utama Coca cola adalah kebebasan meniru operasional yang cocok sesuai dengan tingkah laku dari pasar sasaran. Pada saat yang sama, perusahaan mencoba membangun pola pikir yang sama tentang pembagian karyawan.

Coca cola mengatur operasi globalnya melalui 25 divisi operasi yang terorganisasi dibawah 6 kelompok regional: Amerika Utara, Eropa, Asia Pasifik, Timur Tengah, Afrika dan Amerika Latin. Fungsi perusahahaan manajemen sumber daya manusia adalah menyatukan semua divisi yang berbeda kedalam keluarga Coca cola. Pencapaian manajemen sumber daya manusia perusahaan dengan dua cara:

1.      Mempropagandakan philosophi umum sumber daya manusia diantara perusahaan.

2.      Membangun kelompok internasional level eksekutif untuk tanggung jawab manajemen senior dimasa datang.

Salah satu misi kelompok sumber daya manusia perusahaan dengan membangun dan mendirikan sebuah philosopi di seluruh dunia yang mana bisnis lokal dapat membangun pelatihan sumber daya  manusianya. Contohnya, untuk mendapatkan kebijakan standar kompensasi untuk semua operasi nasional, coca cola memiliki philosopi kompensasi yang sama, total kompensasi harus kompetitif dengan perusahaan terbaik di pasar lokal. Dua kali setahun kelompok manajemen sumber daya manusia perusahaan juga menerapkan sesi pelatihan manajemen sumber daya manusia dua kali seminggu untuk staff sumber daya manusia dari setiap 25 divisi operasional. Sesi ini memberikan gambaran dari philosopi manajemen sumber daya manusia perusahaan dan membicarakan bagaimana bisnis lokal bisa mengartikan philosopi itu pada kebijakan manajemen sumber daya manusia. Coca cola menemukan bahwa pembagian informasi adalah salah satu keuntungan yang baik dari membawa manajemen sumber daya manusia professional secara bersama-sama. Contohnya, alat-alat yang dikembangan di Brazil cocok dengan masalah spesifik dari manajemen sumber daya manusia yang mungkin berguna juga di Australia. Sesi ini menyediakan sarana untuk manajemen sumber daya manusia profesional berkomunikasi dan belajar satu sama lain, dan memfasilitasi tukar informasi yang cepat dari inovasi dan alat nilai-nilai manajemen sumber daya manusia dari regional ke regional.

Sebanyak mungkin, coca cola menjalin hubungan antara staff operasionalnya dengan staff lokal. Menurut seorang eksekutif senior: “kami mencoba membatasi jumlah dari expatriat di suatu wilayah karena umumnya orang lokal mempunyai persiapan yang lebih baik untuk melakukan bisnis di tempat lokasi mereka sendiri.” Bagaimanapun, expatriat lebih dibutuhkan karena dua alasan utama: pertama, untuk mengisi kebutuhan skill yang spesifik yang mungkin tidak ada di beberapa lokasi. Contohnya: ketika coca cola memulai operasi di Eropa Timur, mereka membawa ekpatriat dari Chicago untuk mengisi manajer keuangan. Alasan kedua, dengan menggunakan expatriat untuk meningkatkan kemampuan dasar mereka sendiri. Coca cola percaya bahwa karena mereka perusahaan global, manajer-manajer senior harus memiliki pengalaman internasional.

Kelompok manajemen sumber daya perusahaan memiliki lebih kurang lima ratus manajer level atas yang terlibat dalam “program pelayanan global” karakter dari manajer Coca cola ini sebagai seorang yang memiliki pengetahuan atas beberapa pengalaman mereka di lapangan, ditambah pengetahuan tentang perusahaan, dan bisa melakukan dua hal di suatu lokasi internasional, nilai tambah lainnya dengan pengalaman internasional yang mereka bawa ke perusahaan mereka dapat membagi informasinya di perusahaan. Dari 500 peserta program, sekitar 200 orang pindah setiap tahun. Untuk mengurangi biaya transfer untuk karyawan ini, Coca cola memberikan program pelayanan global “sistem kompensasi dasar Amerika”. Mereka dibayar menurut standar gaji dari Amerika, berlawanan dengan standar gaji yang ditetapkan di Negara dimana mereka ditempatkan. Seperti, seorang manajer india pada program ini yang bekerja di Inggris akan dibayar menurut standar gaji Amerika dan tidak menurut standar gaji India maupun Inggris. Tujuan utama dari program ini adalah membangun kader-kader eksekutif internasional yang akan menjadi manajer senior dimasa akan datang pada perusahaan Coca Cola.
KESIMPULAN

4.1 Kesimpulan

1.      Sistem kebijakan staff dari coca cola adalah Pendekatan Geosentris

Kebijakan staff Geosentris menempatkan orang pada pekerjaan yang tepat di organisasi, tanpa melihat kebangsaaan. Coca-Cola menggunakan karyawan lokal di Negara tempat mereka berbisnis. Philosophy Coca cola adalah “berpikir global dan bertindak lokal” yang menggambarkan mentalitas manajemen coca cola, yang dapat diartikan memiliki strategi yang global tetapi dalam prakteknya menerapkan aturan-aturan lokal di suatu Negara.

2.      Strategi dari manajemen sumber daya manusia Coca-Cola adalah berusaha untuk memasuki pasar sasaran dengan menggunakan sumber daya yang ada di Negara sasaran tersebut karena umumnya pekerja lokal lebih  mengetahui mengenai situasi dan lebih siap dalam memasuki pasar yang ada.


















DAFTAR PUSTAKA



Hill, Charles. International Business:Competing in the global market place. McGrawHill 7thed. 2009. bab 18